Menggunakan Relay Pada Klakson

Klakson mobil standar biasanya hanya satu buah, itupun klakson model disk kecil sehingga suara yang dikeluarkan tidak begitu besar.

Kamu dapat membeli klakson yang memiliki suara besar di toko asesoris mobil ataupun bengkel terdekat. Terserah apakah kamu akan memakai klakson jenis disk besar atau pun model keong. Saat kamu membeli klakson yang bagus, biasnya sudah disertai dengan relay. Relay berfungsi untuk memperkuat daya sehingga suara yang dihasilkan klakson menjadi sempurna. Pada klakson standar, kabel setrum akan melalui saklar yang ada di stir mobil, baru menuju klakson. Ada juga saklar pada stir mobil menggunakan system massa sehingga saklar akan memutus sambungkan massa/ negative. Ini lebih aman karena tidak akan menyebabkan konsleting. Baru akan menuju relay kecil yang berfungi bukan sebagai penguat, tetapi sebagai pengubah arus negative menjadi positif. Ini dapat kamu dengar suara “tik” pada relay itu. Biasanya relay kecil berada di kap mobil, bergabung dengan rumah sekring.

Melihat jalur kelistrikan yang begitu rumit. Agak wajar apabila kabel klakson agak dibikin kecil. Nah, apabila kamu menggunakan klakson besar tanpa menggunakan relay, maka dapat dipastikan suara yang dihasilkan tidak akan maksimal, kabel akan mudah panas, soket mudah rusak, dan paling parah saklar klakson terbakar.

Jadi relay itu berfungsi sebagai penguat arus dengan cara “menjumper” arus dari aki langsung( ditandai dengan nomor 30 ) dengan “persetujuan” arus kecil dari saklar klakson ( ditandai dengan nomor 86) dan juga bantuan massa langsung (ditandai nomor 85) maka relay nomor 87 akan menghasilkan arus positif untuk mengalirkan ke klakson besar. 

Bagaimana dengan mobil yang tidak memiliki relay pengubah arus seperti mobil esspass, sehingga massa dari saklar akan menuju langsung ke klakson? Jadi relay nomor 30 dan 86 digabung dan disambung ke setrum positf aki. Lalu 85 disambung dengan kabel dari saklar yang mengeluarkan massa sehingga 87 juga akan menghasilkan setrum ke klakson